CERPEN

Wednesday, June 7, 2017

PUISI-PUISI M.Z. BILLAL DI RAKYAT SUMBAR DAN PIKIRAN RAKYAT

Assalamualaikum…
Salam ramadhan semuaaaaa…
Di awal-awal ramadhan kemarin adalah hari yang membahagiakan untuk saya. Kenap???
Karena 9 puisi saya dimuat di dua media Indonesia di hari yang sama yaitu di Pikiran Rakyat dan Rakyat Sumbar.. Tepat pada hari Minggu, 28 Mei 2017.. Buat saya itu adalah sesuatu yang keren.. ( gak tau kalau buat yang lain yaaaaa??)
Yuk, simak puisi-puisi saya yang berhasil menembus media itu…
SEMOGA SAYA BISA LEBIH BERSEMANGAT LAGI!!






PUISI-PUISI M.Z. BILLAL
RAKYAT SUMBAR, Minggu 28 Mei 2017

Rindu Sepasang Mata
:jh

Nun aku jauh seperti angin yang tak pernah sampai
Ke muka pantai pertemuan
Dua mata kabut membayang memandang
Namun segera hilang
Aku merindu usapan pada hati yang gamang
Aku merindu kanopi tempat berteduh dari panas
Yang melucuti angan-angan

Lirik, 2017



Imago

dari sumur yang tak pernah ada gelombang di dalamnya
aku adalah anak capung yang belajar merayap
menuju puncak dinding batu
memeluk matahari  dan langit biru
bercita-cita hinggap di tangkai trembesi
menemui kekasih dari sumur yang lain
barangkali ada gelombang di dalamnya

ya Tuhan, aku tak mau hujan jatuh sekarang
sampai nanti aku menari dengan bebas melesat
dan deru guruh memanggil-manggil namaku

Lirik, 2017






Dan Demi Kukut

dan demi burung kukut yang mendekut di ranting jeruk purut
aku tak takut pada senyum siput berkerut-kerut
yang memaksa masuk pintu manggut-manggut
‘kan tetap kuantar kau pulang dengan daun teh yang pernah kau seruput

Lirik, 2017




Waktu Petang

kapan kau akan menyesal, kau terus saja
bertanya pada cermin hancur setengah di tiang tengah
ruangan yang tak pernah kau jamah
air matamu melecut kilau peluh  yang jatuh ke dalam celah lantai
menjadi kristal oleh angin yang merapal hujan di halaman
dan kau dahaga pada tanya kapan kau akan menyesal

mungkin saat petang pikiranmu terpegang
di atas sajadah panjang yang dulu
rajin kau bentang

Lirik, 2017



Di Pucuk Ketapang

dan malam yang tidur di naungan angin nan pekat
hanya mengira aku tak tahu tentang sejarah
yang berulang dan berkali terjadi
membasahi serupa hujan sebelum dupa dibakar
sementara orang-orang soleh mendarus di mesjid
aku tahu apa yang ada di atas telapak tangan mereka
air mata meminta lindungan
seperti awal musim kemarin
juga sama dengan banyak siul kaul
yang tersangkut di pucuk ketapang
hingga jalak kerbau sejenak datang
menghitung gelak jembalang

Lirik, 2017











Ulang Tahun

Hari dimana kau dijadikan
Jangan ada lilin di antara kita
Jangan ada tepuk dan sorai gembira
Puji-puja akan tersedak karenanya
Dan asap yang kaukepulkan
Menghalangi pandangan kita
Jangan ada apa-apa
Kecuali sebingkis doa untuk Pencipta kita

Lirik, 2017




Firasat

Seakan berusaha menahan air yang tumpah dari mangkuk
Tak ada yang ingin basah karenanya
Yang pecah di lantai
Tak dapat disusun menjadi bentuk semula
Ini adalah pembicaraan sepekan silam
Ketika mata kita beradu padu
Dan kau bilang, “ini akan selalu menjadi pertemuan pertama saja”
Oh, kawan
Ucapmu mendatangkan ombak yang membawamu sampai ke selat
Yang tak mungkin lagi dapat kudekap dan kutulis sepucuk surat

Lirik, 2017





PUISI-PUISI M.Z. BILLAL
PIKIRAN RAKYAT, MINGGU 28 MEI 2017

Tidur

di pemakaman orang-orang
menjaga tidur mereka
kadang kedua tonggak penanda mendiskusikan
hisab mereka

tak berbeda pada tidur yang kurangkai menangkal durja
aku takut selagi mereka mengkhatamkan kitab pusaka di malam
yang merangkum segala roh busuk untuk memangsa mimpi yang mengkal
malah tak dapat berbuat apa-apa

Lirik, 2017




Mimpi Yang Aneh

Sungguh!
Mimpi yang aneh tatkala aku jadi presiden.
Kusaksikan orang-orang tersenyum
Dengan seratus gol dalam sekali babak

Kata mereka aku orang baik
Mau bersalaman dengan orang bernanah
Mau nyemplung ke lubang jalan
Mau guyon di kaki lima
Mau buat janji yang membuat semua terpana
Sungguh indah!
Sungguh haru…

Wajahku sekarang bermandi kilat kamera
Tanganku bisa sepuluh kali sehari terangkat untuk menyapa
Kemarin aku bisa makan di warung pinggir jalan
Buang hajat pun kini aku dijaga
Kemarin aku bisa mengkritik kebijakan
Sekarang kebijakan yang mengkritikku saat belajar tidur
Aku tak merem meski hati sudah kalem

Sungguh!
Mimpi yang aneh tatkala aku jadi presiden.

Lirik, 2017


Terima kasih, sudah mampir dan membaca yaaaaa.... 

CERPEN M.Z. BILLAL_Senja dalam Saku Kemeja

Bolehkah aku terus berandai? Gumamku dalam hati kepada senja yang membias oranye di balik bukit, menjadi latar belakang yang sangat i...

Translate