An Object
pada
kenyataannya jantung
yang terpanah
tak kunjung bersimbah darah
padahal luka
mungkin karena
memang darah
tidaklah merah
hanya ada lagu
yang menghentak
dari lubang yang
menganga
suara siapakah
itu?
merdunya
menembus mimpi usai pesta buta
lelaki kecil
berompi titanium
sedang duduk
bernyanyi
di urat nadi
yang nyaris putus
dia menghadap ke
laut paru-paru
menyaksikan
alveolus dihantam nuklir
oleh sebuah
benda segitiga
peradaban
sebentar lagi akan musnah,
katanya begitu
Lirik, 30
Januari 2015
Akar Mimang
: y.s
di dalam dadamu adalah akar mimang
yang membuat sulur sampai keluar
dari rongga mulutmu
berputar dalam ceruk yang sempit,
nalarmu
tak ada bahasa yang tak resah lalu
menjadi basah
meski hujan tak turun dalam sebulan
kau harus meminum racun untuk
memuntahkan
segala bisik bersisik
yang membuat kulit hatimu menjadi gatal
katakanlah, aku juara dalam perut
takdir.
kau bahkan gemar tidur dalam kotak bekal
makanan
menanti pulang agar tak ada yang
menyesatkanmu
sampai hari beranjak petang dan gamang
lagi
Lan, kupanggil namamu saat kita hijrah
melewati kebun orang-orang bunian
pasrahkanlah janjimu ke dalam kuali
yang disediakan Tuhan saat kita sampai
di rumah nanti
akan kucabut lembut akar mimang
yang menjalar dalam tubuhmu
Lirik, 30 Januari 2015
King of Peace
singa bernama Aslan menuruni lembah
Narnia
tampak gagah dan garang
namun tatapannya sedamai jingga di garis
timur
dan ketika ia mengaum segalanya bergerak
yang tertidur yang terluka, berkata, “itu Aslan!”
seperti Lucy saat tak percaya cinta
menyembuhkan segala jenis luka
aku juga melihatnya ketika perang besar
terjadi
di negeri kami dan tubuh-tubuh
bergelimpangan
bangsa penuh dengki melahap harapan kami
dia berdiri di bukit penuh kepulan asap sekejap
lalu mengaum
membekukan tiap kejahatan yang membakar
dan menusuk
ah, Aslan
perutku bergetar merasakan keberanian
yang bergejolak
dan peri daun menyampaikan pesan darinya
tiap yang bernama berani damai dan
berani bertempur
The Chronicle of Narnia
Lirik, 31 Januari 2015
Fosil Rindu
Berbatu-batu tahun yang lalu
Seorang anak terjatuh dari perahu
Dia tidak mati dan membiru
Hanya membatu
Pada sebuah kubang rindu
Lirik, 31 Januari 2015
Misbah
Tubuhku adalah gelap
yang mencekam
Dimana terserak luka sayat
mengeras
Dan jalan lebih banyak
menikung pada bimbang
Aku, entahlah
Yang bersarang dalam
kesunyian
Mungkinkah jantung
melompat ke sisi paling kanan?
Hujan berpindah ketika
aku menyesat tanpaMu
Dan mantramantra yang
kutuai pada malammalam picik
Tak ampuh menahan jerit
hati yang gamang
Lepai aku dalam
lambaiMu
Ya Tuhan, Maha Rindu
yang bersandar pada Arsy-Nya
Aku sedang bertutur
kepadaMu
Sementara musik di
negeriku terus saja mengalun dan banyak telinga menutup diri
Dengarlah dalam kabut
kelamku kini
Kuserahkan diriku
kepadaMu agar Kamu menyerahkan setangkai rindu kepadaku
Yang menyala menjadi
misbah dalam gelap perjalanan tubuhku
Lirik, 28 Januari 2015
Februari Lampau
dari februus kutemukan
mata air yang mengalir di kebun neraka
yang berasal dari isak tangis tanpa jeda
berwarna merah bara
aku tahu
lelaki yang menanam kenangan
masa lampau di dekat liang terakhir
tempat ayahnya tidur usai menakhlukan
naga
tujuh kepala dalam tujuh pukulan
dia berkata padaku saat senja
mengelupasi bibir takdir kini
“dahulu kala lubang itu untuk menjerat
malaikat pencabut nyawa.”
aku tertegun
menatap kerut aneh di dahinya
sudut senja, 01 Februari 2015
Something to Forget, Something to
Remember
Hanya perasaan
Dan tak ada yang tahu
Tak ada yang mesti dilupakan
Hanya karena segalanya berubah
Biarkan kenangan tumbuh semakin kuat
Biarkan ini terus berada di awal mula
Meski kita menuju perang yang sama
Lirik, 01 Februari 2015