CERPEN

Wednesday, November 25, 2015

Puisi-Puisi Hijrah BillaLogica Catatan_Hijrah


An Object

pada kenyataannya jantung
yang terpanah tak kunjung bersimbah darah
padahal luka
mungkin karena memang darah
tidaklah  merah
hanya ada lagu yang menghentak
dari lubang yang menganga

suara siapakah itu?
merdunya menembus mimpi usai pesta buta

lelaki kecil berompi titanium
sedang duduk bernyanyi
di urat nadi yang nyaris putus
dia menghadap ke laut paru-paru
menyaksikan alveolus dihantam nuklir
oleh sebuah benda segitiga

peradaban sebentar lagi akan musnah,
katanya begitu

Lirik, 30 Januari 2015




Akar Mimang
: y.s

di dalam dadamu adalah akar mimang
yang membuat sulur sampai keluar
dari rongga mulutmu

berputar dalam ceruk yang sempit, nalarmu
tak ada bahasa yang tak resah lalu menjadi basah
meski hujan tak turun dalam sebulan
kau harus meminum racun untuk memuntahkan
segala bisik bersisik
yang membuat kulit hatimu menjadi gatal
katakanlah, aku juara dalam perut takdir.

kau bahkan gemar tidur dalam kotak bekal makanan
menanti pulang agar tak ada yang menyesatkanmu
sampai hari beranjak petang dan gamang lagi

Lan, kupanggil namamu saat kita hijrah
melewati kebun orang-orang bunian
pasrahkanlah janjimu ke dalam kuali
yang disediakan Tuhan saat kita sampai di rumah nanti
akan kucabut lembut akar mimang
yang menjalar dalam tubuhmu

Lirik, 30 Januari 2015

King of  Peace

singa bernama Aslan menuruni lembah Narnia
tampak gagah dan garang
namun tatapannya sedamai jingga di garis timur

dan ketika ia mengaum segalanya bergerak
yang tertidur  yang terluka, berkata, “itu Aslan!”
seperti Lucy saat tak percaya cinta
menyembuhkan segala jenis luka

aku juga melihatnya ketika perang besar terjadi
di negeri kami dan tubuh-tubuh bergelimpangan
bangsa penuh dengki melahap harapan kami
dia berdiri di bukit penuh kepulan asap sekejap lalu mengaum
membekukan tiap kejahatan yang membakar dan menusuk
ah, Aslan
perutku bergetar merasakan keberanian yang bergejolak
dan peri daun menyampaikan pesan darinya
tiap yang bernama berani damai dan berani bertempur

The Chronicle of Narnia
Lirik, 31 Januari 2015





Fosil Rindu

Berbatu-batu tahun yang lalu
Seorang anak terjatuh dari perahu
Dia tidak mati dan membiru
Hanya membatu
Pada sebuah kubang rindu

Lirik, 31 Januari 2015



















Misbah

Tubuhku adalah gelap yang mencekam
Dimana terserak luka sayat mengeras
Dan jalan lebih banyak menikung pada bimbang
Aku, entahlah
Yang bersarang dalam kesunyian
Mungkinkah jantung melompat ke sisi paling kanan?

Hujan berpindah ketika aku menyesat tanpaMu
Dan mantramantra yang kutuai pada malammalam picik
Tak ampuh menahan jerit hati yang gamang
Lepai aku dalam lambaiMu

Ya Tuhan, Maha Rindu yang bersandar pada Arsy-Nya
Aku sedang bertutur kepadaMu
Sementara musik di negeriku terus saja mengalun dan banyak telinga menutup diri
Dengarlah dalam kabut kelamku kini
Kuserahkan diriku kepadaMu agar Kamu menyerahkan setangkai rindu kepadaku
Yang menyala menjadi misbah dalam gelap perjalanan tubuhku

Lirik, 28 Januari 2015
Februari Lampau

dari februus kutemukan
mata air yang mengalir di kebun neraka
yang berasal dari isak tangis tanpa jeda
berwarna merah bara

aku tahu
lelaki yang menanam kenangan
masa lampau di dekat liang terakhir
tempat ayahnya tidur usai menakhlukan naga
tujuh kepala dalam tujuh pukulan
dia berkata padaku saat senja
mengelupasi bibir takdir kini
“dahulu kala lubang itu untuk menjerat malaikat pencabut nyawa.”

aku tertegun
menatap kerut aneh di dahinya


sudut senja, 01 Februari 2015







Something to Forget, Something to Remember

Hanya perasaan
Dan tak ada yang tahu
Tak ada yang mesti dilupakan
Hanya karena segalanya berubah
Biarkan kenangan tumbuh semakin kuat
Biarkan ini terus berada di awal mula
Meski kita menuju perang yang sama


Lirik, 01 Februari 2015

No comments:

Post a Comment

CERPEN M.Z. BILLAL_Senja dalam Saku Kemeja

Bolehkah aku terus berandai? Gumamku dalam hati kepada senja yang membias oranye di balik bukit, menjadi latar belakang yang sangat i...

Translate