CERPEN

Monday, January 11, 2016

Puisi Puisi Hijrah BillaLogica Detak Pekanbaru_ 2014

Puisi-puisi Hijrah BillaLogica
Ket Foto :
marah (itu cinta)
 
kau diam. 
aku diam 
dan dinding papan jadi batu. 
muka kita seperti hantu 
di mana rindu? 
 
masih di ruang itukah?
 
lelaki sepertiku, 
apakah belenggu untukmu? 
 
kau bilang, 
"kehidupan itu telah berdiri di depanku." 
entah apa maksud lisanmu 
kutanya, 
"dimanakah keberadaanya, sayang?" 
kau lebih membeku 
dalam selimut biru
 
hujan tanda tanya lebih renyai daripada hujan air dan pagi ini 
aku diam ditemani secangkir teh pengusir ragu 
hendak kugegas saja harap pada deru angin yang menerpa wajahku 
tapi mendadak kau raih tangan secepat kau diamkan aku 
lekat kupandang mata jernihmu 
sesuatu terpaku di sana tapi sulit kuterjemah lirih senyum 
kau bilang, 
"semoga payung ini melindungi tiap-tiap rindu di tubuhmu, sayang."
 
06 September 2014
 
 
 
Matahari Pertama 
 
kelopak sunyi terkupas embun
renyai berjatuhan 
subuh bertabuh 
bangunlah kawanku 
langit yang biru hendak bermain 
tiap cahaya yang merekah menjadi lilin-lilin 
matahari yang tak mati meski mencair 
dan dedaun yang terlepas akan segera bertunas 
mengintip mata capung menyusu pada musim 
dan mendengar puisi dari angin 
lekaslah membuat jejak sebelum matahari tenggelam lagi 
dan rembang menuliskan nama pada papan kubur 
pada kebaikan atau pada kelalaian 
 
Lirik, 17 September 2014
 
 
 
BULAN – MADU 
 
sayang, aku ingin mencumbu setiap lekuk tubuhmu diakhir september yang mengering ini 
biar debu kemarau bergumul bersama gairah kita yang menajamkan bau sunyi nafsu 
yang kita kurung sejak pekan-pekan silam 
yang memaku rindu ditembok usia 
sayang, aku sangat haus peluh memacu rindu bagai madu yang kucecap berkali-kali 
manakala kau muncul dipelupuk mataku 
sayang, aku ingin kita bulan madu saling menindih merdu 
sebab liarku dan liarmu tak terbatas waktu tak ada mata yang’kan melihat selain mata-Nya 
dan kita bebas mandi menggeram 
 
Lirik, September 2014

No comments:

Post a Comment

CERPEN M.Z. BILLAL_Senja dalam Saku Kemeja

Bolehkah aku terus berandai? Gumamku dalam hati kepada senja yang membias oranye di balik bukit, menjadi latar belakang yang sangat i...

Translate